Langsung ke konten utama

Postingan

Pelatihan In-House Training K3 RS Rumah Sakit Paru Respira

Ket Gambar. Peragaan Pemadaman Api Oleh petugas BPBD Kab.Bantul Bantul - pada hari Senin (22/7) dilakukan pelatihan In-House Training K3 RS untuk karyawan Rumah Sakit Paru Respira DIY, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan bahaya, dan resiko bencana beserta cara penanggulangannya. Di Daerah rawan bencana seperti di bantul ini seperti dikatakan Yohanes selaku petugas BPBD Kab.Bantul "bahwa bahaya bencana sewaktu waktu bisa terjadi kapan saja dengan demikian perlu dilakukan management penanggulangan bencana ( Dissaster Management Plan ), sesuai prosedur yang benar, dan pemetaan resiko bahaya yang ada di lingkungan rumah sakit untuk kemudian dilakukan pencegahan yang tujuanya untuk meminimalisir resiko bencana", tutur beliau. Disamping oleh petugas BPBD Kab.Bantul, kegiatan tersebut juga didatangkan narasumber dari Petugas K3 RS Rumah Sakit Jiwa Grhasia Wahadi, SKM.MPH, beliau mengungkapkan bahwa "kita harus tahu apa itu resiko dan apa itu bahaya suatu b
Postingan terbaru

Penyuluhan Kesehatan mengenai "Etika Batuk"

Ket gambar: penyuluhan etika batuk di RS Paru Respira Bantul - Pada hari selasa (2/7) dilakukan penyuluhan kesehatan di RS Paru Respira. Penyuluhan yang diberikan berupa tata cara Etika Batuk yang benar. Para pasien dan keluarga pasien di Ruang tunggu pasien RS Paru Respira begitu antusias dalam mendengarkan penyuluhan yang dipaparkan oleh dokter Lilis (dokter umum RS Paru Respira),  dokter lilis mengatakan "bahwa perlu adanya etika batuk yang benar bagi setiap orang agar dapat meminimalisir infeksi silang yg diakibatkan penularan melalui udara, ada lebih dari 3000 bakteri maupun virus yang keluar sekali batuk, jumlah ini sangat banyak dan sangat memungkinkan terjadi penularan kepada orang lain, sehingga melihat fenomena seperti ini diperlukan perilaku etika batuk  dan penggunaan masker yang benar  bagi setiap orang", tutur beliau. Disamping pemaparan mengenai etika batuk, dalam penyuluhan tersebut juga dilakaukan pemberian contoh bagaimana memilih dan

Water Treatment Plant RS Paru Respira

Ket.gambar : instalasi Water Treatment Plan RS Paru Respira Kali ini kami akan membahas tentang "Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA)", yang merupakan bangunan atau konstruksi pokok dari sistem  pengolahan air bersih . Di dalam pengolahan air bersih secara umum terdapat 3 bangunan atau konstruksi, yaitu: Intake, Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA), dan Reservoir. - Intake   Intake merupakan bangunan atau konstruksi pertama untuk masuknya air dari sumber air. Pada bangunan atau kontruksi Intake ini biasanya terdapat bar screen yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam air. Kemudian air akan di pompa ke bangunan atau konstruksi berikutnya, yaitu Water Treatment Plant (WTP). - Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA)   Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) adalah sistem atau sarana yang berfungsi untuk mengolah air dari

Audit eksternal sarana prasarana sanitasi Rumah Sakit Paru Respira

Ket.Gambar : inspeksi Lapangan oleh Petugas DLH DIY Bantul- Pada hari jumat (28/6) dilakukan audit eksternal di Rumah Sakit Paru Respira oleh Dinas Lingkungan Hidup DIY, audit eksternal mencakup kelengkapan sarana dan prasarana sanitasi berupa sarana genset, Sarana IPAL dan sarana Limbah medis Rumah Sakit, disamping itu juga mengenai keamanan, dan kelengkapan dokument sarana prasarana sanitasi yg ada di Rumah Sakit Respira. Upaya ini dilakukan untuk menunjang akreditasi versi snars di bulan November 2019 tahun ini. Hal ini diungkapkan oleh kepala Instalasi Sarana Prasarana Rumah Sakit, M Imron M, SKM "mengenai keberlanjutan upaya Audit eksternal ini harus tetap dilakukan sehingga upaya penanggulangan Isue lingkungan ini dapat diupayakan bersama sama lintas sektor dan lintas program" tutur beliau.

HAKLI Family Gathering 2019

Ket. gambar : Personil lomba yel-yel  Hakli Kota Sleman-  Pada hari kamis (27/6), Anggota Hakli diseluruh DIY mengikuti Hakli Family Gathering (HFG 2019), dan Seminar Nasional bertajuk tema "Sanitarian DIY Berkomitmen Mendukunng Penyelesaian Masalah Kesehatan Secara Profesional dan Amanah", kegiatan ini diselenggarakan di Puri Mataram Sleman. Acara ini adalah pertama kali di- launching dari yang sebelumnya dilaksanakan berupa konsep syawalan dan seminar yang lebih formil, acara juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan DIY, dosen Poltekes dan para sesepuh HAKLI.  Lomba yel yel Sanitasi ikut mewarnai kegiatan ini, disamping juga seminar motivasi.  Kepala Dinas Kesehatan DIY Ket.gambar : drg. Pembayun Setyaning A, M.Kes drg. Pembayun Setyaning Astutie, M.Kes mengungkapkan "bahwa profesi sanitarian sudah saatnya berada didepan dalam penyelenggaraan kesehatan di Indonesia, masih banyak capaian yang harus dicapai dengan melibatkan lebih banyak peran san

Klorinasi Air Bersih

A.Definisi Klorinasi  Klorinasi merupakan salah satu bentuk pengolahan air yang bertujuan untuk membunuh kuman dan mengoksidasi bahan-bahan kimia dalam air. Kadar sisa klor sebagai produk klorinasi dipengaruhi oleh beberapa bahan kimia yang bersifat reduktor terhadap klor yang mengakibatkan kadar sisa klor dalam air tidak cukup untuk membunuh bakteri. Klorinasi (chlorination) adalah proses pemberian klorin kedalam air yang telah menjalani proses filtarsi dan merupakan langkah yang maju dalam proses purifikasi air. Klorin ini banyak digunakan dalam pengolahan limbah industri, air kolam renang, dan air minum di Negara-negara sedang berkembang karena sebagai desinfektan, biayanya relative murah, mudah, dan efekti. Senyawa-senyawa klor yang umum digunkan dalam proses klorinasi, antara lain, gas klorin, senyawa hipoklorit, klor dioksida, bromine klorida, dihidroisosianurate dan kloramin.   B.Manfaat Klorin Berikut beberapa kegunaan klorin:  a. Memiliki sifat bakterisidal da

Green Hospital: Berbagai Pilihan Strategi dan Inisiatif “Hijau” untuk Rumah Sakit

Berdasarkan penelitian Takata (2011), rumah sakit memproduksi emisi GHG ( green house gas )  2,5 kali lebih besar dan menggunakan energi jauh lebih banyak dibandingkan dengan bangunan komersial biasa. Banyak RS yang karena tekanan lingkungan maupun faktor lain, kemudian mencoba menerapkan strategi  green hospital . Bagaimana sesungguhnya strategi  green hospital  itu? Apa saja alternatif  green initiatives  yang dapat dilakukan oleh RS? Benarkah  green initiatives  dapat mengurangi  cost  pelayanan di RS? Menurut WHO dan HCWH (Health Care Without Harm), 2009, setidaknya ada tiga  co-benefits  dalam mengurangi  carbon-footprint  di sektor kesehatan, yaitu dari sisi kesehatan, ekonomi dan sosial. Dari sisi kesehatan, jika polusi udara dan air dapat dikurangi maka kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan. Dari sisi ekonomi, ada banyak uang yang bisa dihemat dengan menghemat penggunaan energi. Dari sisi sosial, tenaga kesehatan dapat bertindak sebagai  agent of change  di masya