Langsung ke konten utama

Tinggal di Kamar Sempit Lebih Rentan Kena ISPA


Dalam cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) makin mudah menjangkiti siapun. Risikonya makin tinggi jika tinggal di kamar yang terlalu sempit, apalagi berdesak-desakan dengan penghuni yang lain.

"Bangunan sempit menyebabkan kurangnya oksigen dalam ruangan sehingga daya tahan tubuh penghuninya menurun," ungkap pakar imunologi DR Dr Cleopas Martin Rumende, SpPD, K-P, FINASIM dalam simposium sehari di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Rabu (30/3/2011).

Ketika daya tahan menurun, berbagai jenis kuman yang beterbangan di udara akan lebih mudah menginfeksi saluran napas. Kuman penyebab ISPA bermacam-macam, di antaranya adalah bakteri pneumococcus penyebab pneumonia, berbagai macam jamur serta virus influenza.

Pada anak-anak, bakteri pneumococcus merupakan pemicu ISPA paling banyak yakni 50 persen. Sisanya dipicu oleh mikroorganisme lain seperti jamur dan bakteri lain yakni sebanyak 30 persen, serta virus Haemophillus Influenza tipe B sebanyak 20 persen.

ISPA didefinisikan sebagai infeksi yang dipicu oleh berbagai jenis kuman atau mikroorganisme dan terjadi di sepanjang saluran pernapasan. Kriteria lain untuk bisa disebut ISPA adalah, infeksi terjadi dalam durasi singkat yakni tidak lebih dari 14 hari.

Berdasarkan lokasi infeksinya, ISPA dibagi menjadi 2 salah satunya adalah ISPA di saluran pernapasan bagian atas. Jenis dalam kategori ini cukup sering terjadi, di antaranya sebagai berikut:


Rhinitis (radang di bagian hidung)
Sinusitis (radang sinus)
Otitis media (radang telinga bagian tengah)
Faringitis (radang di percabangan tenggorokan dengan kerongkongan)

Sementara itu ISPA yang menyerang saluran pernapasan bagian bawah contohnya sebagai berikut:


Epiglotitis
Laringitis
Laringotrakeitis
Bronkitis
Bronkiolitis
Pneumonia.

Selain dengan menjaga kebersihan, ISPA bisa dicegah dengan pemberian vaksinasi dan imunisasi. Selain itu, dalam musim pancaroba dengan cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, penggunaan masker dianjurkan untuk mencegah penularan ISPA melalui udara (air borne transmission).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selayang Pandang Mengenai Rumah Sakit Respira Jogja

Selamat pagi, Sugeng enjang masyarakat Yogya dan sekitarnya, ada kabar gembira bahwa sekarang telah resmi dibuka rumah sakit khusus paru pertama di Yogyakarta yaitu Rumah Sakit paru "RESPIRA”. Dilihat dari namanya 'RESPIRA" berasal dari kata respiratory yang berarti pernapasan, jadi rumah sakit ini memang di khususkan untuk menjadi rujukan dalam penanganan penyakit paru dan pernapasan spesialistik dan komprehensif. Rumah Sakit Paru Respira bukanlah layanan kesehatan paru yang baru bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya, tetapi rumah sakit ini merupakan perkembangan dari Balai Pengobatan penyakit paru-paru (BP4) Unit Bantul Yogyakarta, yang lebih dikenal dengan sebutan Samalo palbapang. Rumah sakit ini berlokasi di Jl. Panembahan senopati palbapang No.4 Bantul, sekitar 12 km arah Selatan Kota Yogyakarta. Sejarah BP4 Yogyakarta Awal berdirinya tahun 1950, BP4 Yogyakarta bernama Lembaga Pemberantasan Penyakit Paru-Paru (LP4) Kementerian Kesehatan Rl, yang mempunyai tuga

Desinfeksi dan Sterilisasi Rumah Sakit

A. Pengertian Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit 31 / 50 1. Dekontaminasi adalah upaya mengurangi dan/atau menghilangkan kontaminasi oleh mikroorganisme pada orang, peralatan, bahan, dan ruang melalui disinfeksi dan sterilisasi dengan cara fisik dan kimiawi. 2. Disinfeksi adalah upaya untuk mengurangi/menghilangkan jumlah mikroorganisme patogen penyebab penyakit (tidak termasuk spora) dengan cara fisik dan kimiawi. 3. Sterilisasi adalah upaya untuk menghilangkan semua mikroorganisme dengan cara fisik dan kimiawi. B. Persyaratan 1. Suhu pada disinfeksi secara fisik dengan air panas untuk peralatan sanitasi 80° C dalam waktu 45-60 detik, sedangkan untuk peralatan memasak 80° C dalam waktu 1 menit. 2. Disinfektan harus memenuhi kriteria tidak merusak peralatan maupun orang, disinfektan mempunyai efek sebagai deterjen dan efektif dalam waktu yang relatif singkat, tidak terpengaruh oleh kesadahan air atau keberadaan sabun dan protein yang mu

Pelayanan Rumah Sakit Paru Respira